Kompetensi Mahkamah Syari’ah Dalam Menangani Perkara Ekonomi Syari’ah
DOI:
https://doi.org/10.61842/swq/v1i1.2
Keywords:
ekonomi syariah kompetensi mahkamah syari'ah
Abstract
This article aims to investigate the competence of the Religious Courts in handling Islamic Economic cases. A significant change that recently occurred is the expansion of the Religious Court's jurisdiction in accordance with Law No. 3 of 2006, particularly concerning the handling of Islamic Economic cases in Indonesia. The Religious Courts are now authorized to handle cases related to Islamic financial services, including Islamic banking disputes. This amendment not only broadens the authority of the Religious Courts but also provides a clear scope for Islamic economic disputes. The scope extends beyond banking issues to include Islamic microfinance institutions, Islamic insurance, reinsurance, Islamic mutual funds, Islamic bonds, medium-term Islamic securities, Islamic securities, Islamic multifinance, Islamic pawnshops, and other Islamic financial institutions and businesses.
How to Cite
Nazaruddin Nazaruddin. (2023). Kompetensi Mahkamah Syari’ah Dalam Menangani Perkara Ekonomi Syari’ah. Siyasah Wa Qanuniyah : Jurnal Ilmiah Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif, 1(1), 49–61. https://doi.org/10.61842/swq/v1i1.2
References
- Gita Danupranata, Ekonomi Islam, cetakan I, Yogyakarta : UPFE-UMY,2006
- Monser Kahf, Deskripsi Ekonomi Islam. Terj: Rifyal Ka’bah, Jakarta: Minaret, 1987
- Rifyal Ka'bah, Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari'ah Sebagai Sebuah Kewenangan Baru Mahkamah syariah, dalam Varia Peradilan . tahun ke XXI, NOMOR245 April, 2006
- Retnowulan Sutantio, Hukum Acara Pedata Dalam Teori dan Praktek, Bandung: Mandar Maju, 1989
- Undang-undang No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Mahkamah syariah
- UU No 3 Tahun 2006, tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Mahkamah syariah
- Yusuf Buchori, Litigasi Sengketa Perbankan Syari’ah Dalam Persektif Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Mahkamah syariah (Study Kasus Putusan Pada Mahkamah syari’ah Purbalingga)” , Tesis MSI-UII Yogyakarta, 2007,
Downloads
Published
2023-06-05
Statistic
-
Read Counter : 104
Download : 80
Download data is not yet available.
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2023 Siyasah Wa Qanuniyah | Jurnal Ilmiah Ma'had Aly Raudhatul Ma'arif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
DOI:
https://doi.org/10.61842/swq/v1i1.2Keywords:
ekonomi syariah kompetensi mahkamah syari'ahAbstract
This article aims to investigate the competence of the Religious Courts in handling Islamic Economic cases. A significant change that recently occurred is the expansion of the Religious Court's jurisdiction in accordance with Law No. 3 of 2006, particularly concerning the handling of Islamic Economic cases in Indonesia. The Religious Courts are now authorized to handle cases related to Islamic financial services, including Islamic banking disputes. This amendment not only broadens the authority of the Religious Courts but also provides a clear scope for Islamic economic disputes. The scope extends beyond banking issues to include Islamic microfinance institutions, Islamic insurance, reinsurance, Islamic mutual funds, Islamic bonds, medium-term Islamic securities, Islamic securities, Islamic multifinance, Islamic pawnshops, and other Islamic financial institutions and businesses.
How to Cite
References
- Gita Danupranata, Ekonomi Islam, cetakan I, Yogyakarta : UPFE-UMY,2006
- Monser Kahf, Deskripsi Ekonomi Islam. Terj: Rifyal Ka’bah, Jakarta: Minaret, 1987
- Rifyal Ka'bah, Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari'ah Sebagai Sebuah Kewenangan Baru Mahkamah syariah, dalam Varia Peradilan . tahun ke XXI, NOMOR245 April, 2006
- Retnowulan Sutantio, Hukum Acara Pedata Dalam Teori dan Praktek, Bandung: Mandar Maju, 1989
- Undang-undang No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Mahkamah syariah
- UU No 3 Tahun 2006, tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Mahkamah syariah
- Yusuf Buchori, Litigasi Sengketa Perbankan Syari’ah Dalam Persektif Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Mahkamah syariah (Study Kasus Putusan Pada Mahkamah syari’ah Purbalingga)” , Tesis MSI-UII Yogyakarta, 2007,
Downloads
Published
Statistic
- Read Counter : 104 Download : 80
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Siyasah Wa Qanuniyah | Jurnal Ilmiah Ma'had Aly Raudhatul Ma'arif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
